Senin, 17 September 2012

Sejarah Lahirnya PNPM Mandiri Perdesaan (Season 1)



Tidak banyak orang yang tahu keberadaan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) meskipun sudah banyak masyarakat yang menerima manfaat dari keberadaan PNPM MPd. Seringkali ketika seseorang bertanya kepada saya dimana saya bekerja dan jawaban yang saya berikan adalah PNPM maka akan muncul pertanyaan berikutnya yaitu. Apa itu PNPM? Setidaknya begitulah pengalaman saya selama ini.
Banyaknya program pengembangan dan pemberdayaan yang diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM membuat orang sedikit mengenal nama dari PNPM MPd. Akan tetapi hamper sebagian besar dari mereka yang tidak tahu PNPM MPd sudah merasakan keberhasilannya. Mungkin itu sedikit dampak negative dari seringnya pemerintah mengganti nama suatu program semacam ini meskipun esensinya sama.
Awal mula munculnya PNPM MPd adalah pada tanggal 30
April 2007 dimana presiden SBY secara langsung meluncurkan program tersebut di kota Palu, Sulawesi Tengah. Program ini merupakan panjang tangan atau bisa juga dikatakan sebagai penerus dari program pengembangan ditahun-tahun sebelumnya. PNPM mandiri merupakan payung dari berbagai program pengentasan kemiskinan khususnya yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat atau biasa disebut dengan community development.
PNPM tidak begitu saja muncul di bumi tercinta kita ini. Hal ini melewati proses yang sangat panjang hingga akhirnya presiden menjadikan PNPM sebagai program nasional.  Dua program yang menjadi pilar utama PNPM MPd adalah PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dan P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan). Seiring berjalannya waktu program-program lain ikut bergabung seperti P2DTK, PPIP, PUAP, PISEW dan Pariwisata.
Program semacan ini sebenarnya juga sudah muncul di masa Orde Baru yang pada saat itu dikenal dengan istilah IDT (Inpres Desa Tertinggal). IDT lahir sekitar tahun 1993/1994 dimana program ini merupakan manivestasi dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1993 tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan. Program ini dilaksanakan dengan memberi bantuan modal usaha berupa dana bergulir kepada lebih dari 20 ribu desa tertinggal diseluruh wilayah Indonesia dengan jumlah dana sebesar Rp. 20 juta/pertahun. Program bantuan pemberian modal usaha ini digulirkan selama tiga tahun anggaran. Selain memberikan dana perbulir pemerintah juga melaksanakan program pendampingan berupa bantuan teknis dalam rangka memanfaatkan dana tersebut.
Setelah munculnya IDT, pemerintah kemudian melanjutkan dengan program serupa yang diberi nama PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dibawah naungan Departemen Dalam Negeri. Selain itu ada juga program yang dikenal dengan P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) dibawah naungan Departemen Pekerjaan Umum. Muncul juga program yang disebut dengan KUBE (Kelompok Usaha Bersama) dibawah Departemen Sosial.
Sumber: http://www.pnpm-perdesaan.or.id/?page=halaman&story_id=1

0 komentar:

Posting Komentar

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com